Selasa, 13 Mei 2008

Kalatidha

Judul : Kalatidha
Penulis : Seno Gumira Ajidarma
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama, Januari 2007 Tebal : 234 hlm

Peristiwa Gerakan 30 September atau lebih dikenal dengan sebutan G 30 S - kini lebih sering ditulis tanpa PKI, sebab keterlibatannya masih perlu pembuktian - telah tercatat dalam perjalanan bangsa ini sebagai sejarah yang penuh luka. Masih begitu banyak misteri yang belum benar-benar terungkap di baliknya. Namun, yang jelas peristiwa tersebut memakan banyak korban jiwa anak bangsa yang mungkin tak terlibat sama sekali. Barangkali berpuluh buku telah ditulis - fiksi dan non fiksi - ihwal insiden berdarah itu dalam berbagai versi. Satu yang paling mutakhir adalah novel Kalatidha buah tangan Seno Gumira Ajidarma. Kalatidha mengandung makna “zaman rusak”; dinukil dari salah satu syair karya Ranggawarsita (1802-1873) : Masih dengan ciri khasnya mencampuradukkan realis dan surealis, Seno membangun cerita dalam dua bagian : masa lalu dan masa kini.Adalah aku tokoh utama dalam buku ini, seorang pengusaha yang tengah menjalani hukuman penjara lantaran aksinya membobol bank terbongkar. Di dalam selnya ia berkesempatan memutar kembali ingatannya ke masa silam berkat guntingan-guntingan berita di koran milik kakak perempuannya yang berhasil ia selundupkan. Melalui kliping koran itu, terkuaklah beberapa hal dari masa lalunya yang bersangkutan dengan peristiwa G30 S.Dari sinilah Seno menyelipkan inti kisahnya seputar G 30 S. Sebuah luka sejarah yang menyisakan sejumlah trauma, dendam, dan sakit hati bagi korban dan keluarganya. Pernah satu masa di negeri yang mencantumkan sila kemanusiaan yang adil dan beradab pada urutan kedua dasar negaranya ini terjadi pembantaian manusia secara besar-besaran dalam sebuah upaya kudeta.

Sampai sekarang jumlah korban yang mati masih simpang-siur. Ada sumber yang menyebut ratusan ribu, tetapi ada pula yang yakin bahwa angkanya mencapai jutaan. Wallahualam. Selain yang mati, banyak juga yang dibui tanpa pernah diadili terlebih dahulu. Sebagian tapol (tahanan politik) itu dibuang ke Pulau Buru dan Nusa Kambangan. Termasuk sastrawan Pramoedya Ananta Toer.

Di novel ini, korbannya adalah seorang gadis cantik. Keluarganya dihabisi di depan mata kepalanya Termasuk saudara kembarnya. Rumah mereka dibakar massa. Ia sendiri berhasil selamat walaupun akhirnya menjadi gila. Dalam kegilaan, ia melampiaskan dendam kesumatnya kepada orang-orang yang telah membakar rumah dan membantai keluarganya. Namun, dalam kegilaannya masih juga ia diperlakukan secara kejam dan tak senonoh dari orang-orang di sekitarnya. Jika begini, entahlah, siapa yang lebih gila. Atau memang zaman sudah gila. Dunia dipenuhi orang-orang gila.
mengalami zaman gilahati gelap kacau pikiranmau ikut gila tak tahanjika tidak ikut tak kebagian

Sebetulnya, kisah ini akan jadi lebih menarik andaikata Seno hanya berpijak di wilayah real. Dengan mengikutsertakan juga wilayah sureal jadi terkesan Seno pingin cari gampangnya saja. Seperti dongeng, bermain-main dengan logika, dan terasa “kurang serius”. Tidak seperti pada Negeri Senja (2005) yang sureal total, Kalatidha membikin kita jumpalitan meloncat-loncat antara yang real dan sureal. Bagi saya cukup melelahkan, meskipun sedikit terhibur juga oleh beberapa adegan ala cersil (cerita silat).

Label: , , ,


Ut enim ad minim veniam, consectetur adipisicing elit, ullamco laboris nisi. Ut labore et dolore magna aliqua. Cupidatat non proident, sunt in culpa velit esse cillum dolore. Qui officia deserunt in reprehenderit in voluptate ullamco laboris nisi. Lorem ipsum dolor sit amet, sunt in culpa eu fugiat nulla pariatur.

Sed do eiusmod tempor incididunt velit esse cillum dolore excepteur sint occaecat. Duis aute irure dolor. Ut enim ad minim veniam, excepteur sint occaecat ullamco laboris nisi. Duis aute irure dolor cupidatat non proident, consectetur adipisicing elit.Sed do eiusmod tempor incididunt velit esse cillum dolore excepteur sint occaecat. Duis aute irure dolor. Ut enim ad minim veniam, excepteur sint occaecat ullamco laboris nisi. Duis aute irure dolor cupidatat non proident, consectetur adipisicing elit.